Jumat, 10 November 2017

Praktikum anatomi fisiologi sistem pencernaan di AKADEMI FARMASI THERESIANA

Kali ni kita akan praktikum anatomi fisiologi sistem pencernaan pada tikus putih. Praktikum ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang berbagai organ dalam tubuh manusia, sistem-sistem fisiologik, organ-organ dalam setiap sistem dan letak serta posisi yang sering digunakan dalam anatomi serta mengenal struktur dan fungsi unit tubuh terkecil, karena saluran pencernaan pada tikus putih hampir sama dengan manusia tetapi yang membedakannya hanya ukurannya saja.
Sebelum di bedah tikus putih dibius terlebih dahulu, kemudian diletakan diatas papan bedah dengan cara keempat kakinya direntangkan dan ditusuk menggunakan jarum pentul. Kemudian diamati bagian morfologinya lalu dibedah dengan cara membuka rongga perutnya secara tipis dengan gunting bedah mulai anus sampai kerongkongan sehingga terlihat bagian dalam tubuhnya kemudian diamati bagian dalam organ tubuhnya dan ditulis organ apa saja didalamnya.
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan tikus  putih (Rattus norvegicus) baik bentuk, warna dan letaknya tetapi yang membedakan yaitu ukurannya, pada manusia organ pencernaannya lebih besar dari pada organ pencernaan hewan uji Tikus Putih (Rattus norvegicus).

Sistem pencernaan terdiri dari :
a.     Mulut panjangnya kira-kira 15-20cm dan diameter 10cm, pH 6,4 dalam mulut terdapat enzim ptyalin berfungsi mengkonversi pati menjadi gula, enzim amylase berfungsi mengubah pati menjadi gula larut serta enzim Buraine berfungsi menjaga keseimbangan cairan sel sebagai osmolytes.
b.      Esofagus panjangnya 25cm dan diameter 2cm pH 5–6, dalam esophagus tidak terdapat enzim.
c.    Lambung panjangnya 20cm dan diameter 15cm pH 1-3,5 dalam lambung terdapat enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi peptone, Lipase berfungsi mengubah trigliserida menjadi asam lemak, Amilase berfungsi memecah karbohidrat, juga terdapat getah lambung getah lambung berupa HCl yang diproduksi oleh sel-sel mukosa serta enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein (Protein susu).
d.  Usus halus terdiri dari dudenum panjangnya 25cm, diameter 5cm pH 6,5-7,6. Jejunum panjangnya 300cm dan diameter 5cm pH 6,3-7,3. Ileum panjangnya 300cm dan diameter 2,5-5 pH 6,3-7,3, dalam usus halus terdapat enzim sukrase berfungsi mengkonversi sukrosa disakarida dan monosakarida , enzim Maltase berfungsi mengkonversi maltose menjadi sukrosa dan enzim lactase berfungsi mengkonversi laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
e.     Usus besar mempunyai diameter besar dengan panjang 1,5 - 1,7 meter dan penampang 5 – 6 cm, berfungsi menyerap air dari makanan, sebagai tempat tinggal bakteri E.Coli dan tempat feses.
f.      Rektum mempunyai panjang 15 – 19 cm, diameter 2,5 cm. Pada rectum tidak terdapat enzim.
g.    Anus, bagian dari organ pencernaan yang berhubungan langsung dengan dunia luar dimana juga tidak terdapat enzim.

Itulah pembahasan mengenai praktikum anatomi sistem pencernan, semoga bisa bermanfaat dan  menambah wawasan anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diabetes Melitus

Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis adalah suatu kondisi gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar...