Kali ni kita
akan praktikum anatomi fisiologi sistem pencernaan pada tikus putih. Praktikum
ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang berbagai organ dalam tubuh
manusia, sistem-sistem fisiologik, organ-organ dalam setiap sistem dan letak
serta posisi yang sering digunakan dalam anatomi serta mengenal struktur dan
fungsi unit tubuh terkecil, karena saluran pencernaan pada tikus putih hampir
sama dengan manusia tetapi yang membedakannya hanya ukurannya saja.
Sebelum di
bedah tikus putih dibius terlebih dahulu, kemudian diletakan diatas papan bedah
dengan cara keempat kakinya direntangkan dan ditusuk menggunakan jarum pentul.
Kemudian diamati bagian morfologinya lalu dibedah dengan cara membuka rongga
perutnya secara tipis dengan gunting bedah mulai anus sampai kerongkongan
sehingga terlihat bagian dalam tubuhnya kemudian diamati bagian dalam organ
tubuhnya dan ditulis organ apa saja didalamnya.
Berdasarkan
dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan
tikus putih (Rattus norvegicus) baik bentuk, warna dan letaknya tetapi
yang membedakan yaitu ukurannya, pada manusia organ pencernaannya lebih besar
dari pada organ pencernaan hewan uji Tikus Putih (Rattus norvegicus).
Sistem
pencernaan terdiri dari :
a. Mulut panjangnya kira-kira 15-20cm dan
diameter 10cm, pH 6,4 dalam mulut terdapat enzim ptyalin berfungsi mengkonversi
pati menjadi gula, enzim amylase berfungsi mengubah pati menjadi gula larut
serta enzim Buraine berfungsi menjaga keseimbangan cairan sel sebagai
osmolytes.
b. Esofagus panjangnya 25cm dan diameter 2cm pH
5–6, dalam esophagus tidak terdapat enzim.
c. Lambung panjangnya 20cm dan diameter 15cm pH
1-3,5 dalam lambung terdapat enzim pepsin berfungsi mengubah protein menjadi
peptone, Lipase berfungsi mengubah trigliserida menjadi asam lemak, Amilase
berfungsi memecah karbohidrat, juga terdapat getah lambung getah lambung berupa
HCl yang diproduksi oleh sel-sel mukosa serta enzim Renin berfungsi mengubah
kaseinogen menjadi kasein (Protein susu).
d. Usus halus terdiri dari dudenum panjangnya
25cm, diameter 5cm pH 6,5-7,6. Jejunum panjangnya 300cm dan diameter 5cm pH
6,3-7,3. Ileum panjangnya 300cm dan diameter 2,5-5 pH 6,3-7,3, dalam usus halus
terdapat enzim sukrase berfungsi mengkonversi sukrosa disakarida dan
monosakarida , enzim Maltase berfungsi mengkonversi maltose menjadi sukrosa dan
enzim lactase berfungsi mengkonversi laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
e. Usus besar mempunyai diameter besar dengan
panjang 1,5 - 1,7 meter dan penampang 5 – 6 cm, berfungsi menyerap air dari
makanan, sebagai tempat tinggal bakteri E.Coli dan tempat feses.
f. Rektum
mempunyai panjang 15 – 19 cm, diameter 2,5 cm. Pada rectum tidak terdapat
enzim.
g. Anus, bagian
dari organ pencernaan yang berhubungan langsung dengan dunia luar dimana juga
tidak terdapat enzim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar